Pages

Pages - Menu

Kamis, 29 November 2012

uh 2


2. Ada. Jika dalam satu negara tidak ada sistem
maupun kegiatan ekonomi pastilah negara tersebut
akan selalu kekurangan kebutuhan/kepuasan untuk
masyarakatnya.
3. Peran peran pelaku ekonomi dalam 2 sektor, 3
sektor maupun 4 sektor sebagai berikut:
Peran RTk :
·       Memberikan faktor produksi pada
perusahaan
·       Menerima balas jasa atas pemberian faktor
produksi
·       Pembeliaan barang/jasa dari hasil RTP
·       Menabung ke lembaga keuangan(tabungan)
·       Membayar pajak kepada pemerintah
·       Mendapatkan subsidi dari pemerintah
·       Mengimpor barang dari masyarakat luar
negri
·       Membayar atas mengekspor barang dari
masyarakat luar negri
Peran RTP :
·       Menerima faktor produksi dar RTK
·       Memberikan balas jasa atas pemberian
factor produksi dari RTK
·       Menerima uang pembeliaan dari RTK yang
membeli barang/jasa
·       Memberikan barang/jasa produksi kepada
RTK
·       Menerima investasi dari penanam modal
·        Membayar pajak kepada pemerintah
·       Menerima uang(pengeluaran pemerintah)
dalam memneri barang/jasa
·       Memberikan barang/jasa kepada pemerintah
·       Mengekspor factor produksi maupun hasil
produksi kepada masyarakat luar negri
·       Menerima uang atas penjualan barang/jasa
dari masyarakat luar negri
Peran pemerintahan :
·       Menerima pajak individu dari RTK
·       Memberikan subsidi kepada RTK
·       Menerima pajak dari RTP
·       Membrikan uang(pengeluaran pemerintah)
dalam membeli barang/jasa dari RTP
·       Menerima barang/jasa dari RTP
Peran masyarakat luar negeri :
·       Mengimpor barang/jasa dari RTP
·       Membayar atas pembelian barang/jasa dari
RTP
·       Mengekspor barangjasa kepada RTK
·       Mendapatkan uang dari RTK
4.
Law of diminishing returns adalah sebuah hukum
dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi
input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal.
Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang
kita miliki melebihi kapasitas produksi dari
input, maka return (pendapatan) kita akan semakin
menurun.Terdapat tiga tingkat dalam teori ini,
yaitu fase increasing return (pendapatan yang
meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap
meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah
dan fase ketiga adalah diminishing returns.
Fase pertama adalah fase increasing returns.
Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai
sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki
kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika
kita menempatkan satu orang petani disana, kita
akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika
ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika
level petani sudah berada pada angka 7, output
akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu
juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus
meningkat.
Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan
10 petani berbeda. Secara logika kita bisa
melihat, misalnya saja para petani, ketika
semakin banyak yang terlibat, akan secara
psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa
bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang
mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan
tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika
petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2
dari teori ini.
Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika
sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit,
ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi.
Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul
pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana
tidak produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus
membayar lebih dari 10 petani, yang mana sawah
itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang
dilakukan oleh 10 petani.
Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih
untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan
semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak
jika diisi oleh lebih dari 10 orang, bisa jadi
mereka justru mencangkul kaki dari petani yang
lain, karena lahan nya sudah habis.
Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru
menurun jika angka buruh pada suatu pabrik
terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa
membayar para buruh, sehingga sampailah pada
keputusan untuk melakukan PHK.
5. Perluasan produksi bisa dilaksanakan dengan :
·       Ekstensifikasi yaitu menambah factor
produksinya. Contoh : menambah tenaga kerja
·       Intensifikasi yaitu meningkatkan
produktivitas factor produksi. Contoh :
penggunaan traktor untuk mengolah tanah
pertanian.
6. Kegiaatan produksi Primeradalah kegiatan yang
menghasilkan kegunaan dasar meliputi ekstraktif
dan agraris. Contoh : pertambangan, penangkapan
ikan dilaut dan pertanian.
Kegiatan produksi Sekunder adalah kegiatan yang
menghasilakan kegunaan bentuk meliputi bidang
produksi indrustri dan kerajinan.
Contoh : Telepon, bantal, bumbu masakan, dll
Kegiatan produksi Tersier adalah kegiatan yang
menghasilkan berbagai kegunaan (utility) meliputi
bidang perdagangan dan jasa. Contoh : toko
swalayan, angkutan, perhotelan, dll.
7. Teori nilai pasar: Nilai dari suatu barang
tergantung jumlah permintaan dan penawaran.
8. Teori nilai tenaga kerja oleh David Ricardo,
berbunyi “Nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan barang tersebut. Misalnya, jika
suatu barang dikerjakan oleh lima pekerja, maka
nilai suatu barang pun ditentukan oleh biaya
pekerja itu sendiri.
9. Teori lebih oleh Karl Mark, berbunyi “ Tenaga
kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi
pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai
tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.
Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar disebut
nilai lebih. Jadi suatu pengusaha itu harus
membayar upah pada pegawainya untuk mendapatkan
nilai pakai.
10. Hukum Gossen I : Jika kebutuhan dipenuhi
terus menerus sampai pada titik tertinggi, dan
lama kelamaan kenikmatan akan berkurang hingga
mencapai kepuasan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar