Pages

DISQUS

DISQUS
Subscribe:
Protected by Copyscape Duplicate Content Checker

Rabu, 27 November 2013

Remedial apbn

Fungsi apbn : untuk mengatur kegiata perekonomian nasional  , suatu Negara harus membuat anggaran pendapatandan belanja , begitu pula dengan Indonesia  .

Pengertian apbn : suatu daftar yang membiat perincian sumber sumber pendapatan negara dan jenis jenis pengeluaran Negara dalam jangka waktu satu tahun (1 januari – 31 desember) yang ditetapkan dengan undang undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.

Azas APBN : kemandirian , yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
Penajaman prioritas pembangunan
Menitik beratkan pada azas azas dan undang undang Negara

Cara penyusunan apbn : pemerintah menyusun RAPBN dalam bentuk nota keuangan yang kemudian disampaikan kepada dpr untuk disidangkan.
Rapbn biasanya disampaikan pada awal januari , sebelum tahun anggaran yang akan dilaksanakan . misalkan jika pemerintah mengajukan rapbn untuk tahun anggaran 1998 / 1999 , rapbn tersebut akaan disampaikan oleh pemeritah dalam bentuk nota keuangan pada bulan januari tahun 1998 untuk dilaksanakan mulai tanggal 1 april 1998 – 31 maret 1999

Rapbn yang diajukan oleh presiden kepada dpr , akan disidangkan dan dibahas oleh dpr mengenai kelayakannya . jika disetujui oleh dpr , rapbn tersebut akan menjadi apbn , dan apbn akan dikembalikan lagi ke pemerintah untuk dilaksanakan , apabila rapbn tersebut ditolak dpr , pemerintah harus menggunakan kembali apbn tahun lalu tanpa perubahan.

Sumber : adriyansarutobi.blogspot.com
Wina20fe.wordpress.com
Simplenews05.blogspot.com

Jumat, 30 Agustus 2013

Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, Kesempatan Kerja dan Pengangguran

Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam
usia kerja yang siap melakukan
pekerjaan
• Tenaga kerja terdidik adalah
tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam
bidang tertentu dengan cara
sekolah atau pendidikan formal
dan nonformal. Contohnya:
pengacara, dokter, guru, dan
lain-lain.
• Tenaga kerja terampil adalah
tenaga kerjayang memiliki keahlian
dalam bidang tertentu dengan
melalui pengalaman kerja. Tenaga
kerja terampil ini dibutuhkan
latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai
pekerjaan tersebut. Contohnya:
apoteker, ahli bedah, mekanik,
dan lain-lain.
• Tenaga kerja tidak terdidik
adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh: kuli, buruh angkut,
pembantu rumah tangga, dan
sebagainya
Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang
dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan
bekerja
Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia
produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan
tetapi sementara tidak bekerja,
maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan
Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka
yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah,
mengurus rumah tangga dan
sebagainya. Contoh kelompok ini adalah :
• anak sekolah dan mahasiswa
• para ibu rumah tangga dan
orang cacat, dan
• para pengangguran sukarela
• rendahnya kualitas tenaga
kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu
negara dapat ditentukan denganmelihat
tingkat pendidikan negara tersebut.
Sebagian besar tenaga kerja di
Indonesia, tingkat pendidikannya masih
rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi
rendah. Kurangnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
menyebabkan rendahnya produktivitas
tenaga kerja, sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadap rendahnya
kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Masalah Ketenagakerjaan
Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak
Sebanding dengan Kesempatan
Kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja
yang tidak diimbangi oleh perluasan
lapangan kerja akan membawa beban
tersendiri bagi perekonomian. Angkatan
kerja yang tidak tertampung dalam
lapangan kerja akan menyebabkan
pengangguran. Padahal harapan
pemerintah, semakin banyaknya jumlah
angkatan kerja bisa menjadi pendorong
pembangunan ekonomi.
Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak
Merata
Sebagian besar tenaga kerja di
Indonesia berada di Pulau Jawa.
Sementara di daerah lain masih
kekurangan tenaga kerja, terutama
untuk sektor pertanian, perkebunan,
dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau
Jawa banyak terjadi pengangguran,
sementara di daerah lain masih banyak
sumber daya alam yang belum dikelola
secara maksimal.
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja secara umum
diartikan sebagai suatu keadaan yang
mencerminkan jumlah dari total
angkatan kerja yang dapat diserap
atau ikut secara aktif dalam kegiatan
perekonomian. Kesempatan kerja adalah
penduduk usia 15 tahun keatas yang
bekerja atau disebut pula pekerja.
Esmara (1986 : 134), kesempatan kerja
dapat diartikan sebagai jumlah
penduduk yang bekerja atau orang
yang sudah memperoleh pekerjaan;
semakin banyak orang yang bekerja
semakin luas kesempatan kerja.
Sagir (1994 : 52), memberi pengertian
kesempatan kerja sebagai lapangan
usaha atau kesempatan kerja yang
tersedia untuk bekerja akibat dari
suatu kegiatan ekonomi, dengan
demikian kesempatan kerja mencakup
lapangan pekerjaan yang sudah diisi
dan kesempatan kerja juga dapat
diartikan sebagai partisipasi dalam
pembangunan. Sedangkan Sukirno
(2000 : 68), memberikan pengertian
kesempatan kerja sebagai suatu
keadaan dimana semua pekerja yang
ingin bekerja pada suatu tingkat upah
tertentu akan dengan mudah mendapat
pekerjaan.
Swasono dan Sulistyaningsih (1993),
memberi pengertian kesempatan kerja
adalah termasuk lapangan pekerjaan
yang sudah diduduki (employment) dan
masih lowong (vacancy). Dari lapangan
pekerjaan yang masih lowong tersebut
timbul kemudian kebutuhan tenaga
kerja yang datang misalnya dari
perusahaan swasta atau BUMN dan
departemen-departemen pemerintah.
Adanya kebutuhan tersebut berarti ada
kesempatan kerja bagi orang yang
menganggur. Dengan demikian
kesempatan kerja (employment) yaitu
kesempatan kerja yang sudah
diduduki.
Dari definisi di atas, maka kesempatan
kerja dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu
· Kesempatan kerja permanen yaitu
kesempatan kerja yang
memungkinkan orang bekerja
secara terus-menerus sampai
mereka pensiun atau tidak mampu
lagi untuk bekerja. Misalnya adalah
orang yang bekerja pada instansi
pemerintah atau swasta yang
memiliki jaminan sosial hingga hari
tua dan tidak bekerja ditempat
lain.
· Kesempatan kerja temporer
yaitu kesempatan kerja yang
memungkinkan seseorang bekerja
dalam waktu yang relatif singkat,
kemudian menganggur untuk
menunggu kesempatan kerja baru.
Misalnya adalah orang yang bekerja
sebagai pegawai lepas pada
perusahaan swata dimana pekerja
mereka tergantung order.
Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia
banyak mengakibatkan industri di
Indonesia mengalami gulung tikar.
Akibatnya, banyak pula tenaga kerja
yang berhenti bekerja. Selain itu,
banyaknya perusahaan yang gulung
tikar mengakibatkan semakin sempitnya
lapangan kerja yang ada. Di sisi lain
jumlah angkatan kerja terus
meningkat. Dengan demikian
pengangguran akan semakin banyak.
Jenis pengangguran menurut
penyebabnya :
1. Pengangguran Siklis /
Konjungtural
Pengangguran siklis /
konjungtural disebabkan oleh
siklus ekonomi atau
merosotnya kegiatan
perekonomian, misalnya :
terjadinya krisis ekonomi
global membuat banyak
perusahaan bangkrut yang
berimbas pada PHK karyawan
Cara mengatasi :
· Peningkatan daya
beli masyarakat
· Mengarahkan
permintaan masyarakat
untuk membeli barang
dan jasa
· Memperluas pasar
barang dan jasa
· Mengatur suku
bunga bank agar tidak
terlalu tinggi
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural
disebabkan oleh perubahan
struktur ekonomi suatu
negara, misalnya: perubahan
dari sektor agraris ke
industri sehingga terjadi
pengangguran di sektor
agraris
Cara mengatasi :
· Pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja
· Mendirikan industri
padat karya
· Meningkatkan
mobilitas modal dan
tenaga kerja
· Memindahkan kelebihan
tenaga kerja dari
tempat dan sektor yang
berlebihan ke tempat
dan sektor yang
kekurangan
3. Pengangguran Teknologi
Penganggutan teknologi
disebabkan adanya
modernisasi / kemajuan
teknologi dalam berproduksi,
misalnya : pabrik yang dulu
menggunakan tenaga kerja
manusia diganti dengan mesin
mesin, akibatnya mengurangi
tenaga kerja manusia
Cara mengatasi :
· Mempersiapkan
masyarakat untuk
dapat mengikuti
perkembangan teknologi
dengan cara
memasukkan materi
kurikulum pelatihan
teknologi di sekolah.
· Pengenalan teknologi
sejak dini
· Pelatihan tenaga
pendidik untuk
penguasaan teknologi
4. Pengangguran Friksional
Penggangguran friksional
disebabkan adanya kesulitan
temporer, yaitu pergeseran
yang tiba-tiba terjadi pada
penawaran dan permintaan
tenaga kerja sehingga sulit
mempertemukan pencari kerja
dengan lowongan kerja yang
ada. Misalnya : pekerja yang
berkeinginan memperoleh
pekerjaan yang lebih baik,
selama proses seleksi ia akan
menunggu maka ia dapat
dikategorikan sebagai
pengangguran friksional
Cara mengatasi :
· Memberikan
informasi yang lengkap
tentang permintaan dan
penawaran tenaga kerja
· Menyusun rencana
penggunaan tenaga
kerja sebaik mungkin
· Memberikan bantuan
pinjaman lunak untuk
UKM
5. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman
disebabkan adanya
pergantian / perubahan
musim, biasanya terjadi di
daerah pertanian, misalnya :
petani yang menunggu musim
panen, maka ia akan
menganggur untuk sementara
waktu
Cara mengatasi :
· Pemberian informasi
yang jelas tentang
adanya lowongan kerja
pada bidang lain
melakukan pelatihan
keterampilan tenaga
kerja di waktu luang
mengadakan pelatihan
kerja
6. Pengangguran Voluntary /
Sukarela
Pengangguran voluntary /
sukarela disebabkan adanya
orang yang sebenarnya masih
dapat bekerja tetapi dengan
sukarela tidak bekerja, sebab
ia memperoleh penghasilan
dari harta/kekayaan mereka,
misalnya: seorang yang
menyewakan rumah
Cara mengatasi :
· Menarik investor
baru
· Pengembangan
transmigrasi
· Memberikan bantuan
pinjaman lunak untuk
UKM
7. Pengangguran Deflasioner
Pengangguran deflasioner
disebabkan karena lowongan
pekerjaan tidak cukup untuk
menampung pencari kerja
Cara mengatasi :
· Pelatihan tenaga
kerja
· Menarik investor
baru
· Pengembangan
transmigrasi
Jenis Pengangguran Menurut Sifatnya
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah
orang yang sama sekali tidak
bekerja dan tidak berusaha
mencari pekerjaan.
2. Setengah Menganggur
Setengah menganggura adalah
orang yang bekerja tetapi
tenaganya kurang
termanfaatkan diukur dari
jam kerja, produktivitas
kerja, dan penghasilannya,
misalnya :
Pekerjaan yang seharusnya
dilakukan 2 orang dikerjakan
4 orang, berarti 2 orang
diantaranya adalah setengah
menganggur atau orang yang
bekerja kurang dari 35 jam
per minggu dapat dikatakan
setengah menganggur
3. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung
adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal
karena suatu alasan tertentu,
misalnya : seorang sarjana
yang bekerja sebagai tukang
parkir mobil


http://aprilla-puji-lestari.blogspot.com/2012/06/ketenagakerjaan-materi-ekonomi-sma-xi.html?m=1

Kamis, 16 Mei 2013

16-05-13

Sebuah mind-idea... Silakan dipahami pelan2....
Adakah temen2 yg pengen kuliah di ITB, UI, UGM.....?!
Atau alumni sono? Merasa hebat bukan? Tapi ada
satu kampus yg lebih luar biasa.....
Universitas Kehidupan...!!!
Mata kuliahnya beragam: Memahami kegagalan
berulang; Penghianatan seorang sahabat; Mengalahkan
ego pribadi; Berpacu dengan waktu; Kekecewaan tak
bertepi; Sayap-sayap mimpi yang patah; Tetap
menginjak bumi; Mencintai pekerjaan yang
menjemukan; Kesedihan yang menghujam menembus
bahu; Tetap tersenyum didepan klien yang super
nyebelin; Menyelesaikan tugas dalam kurun waktu
yang mustahil; Sabar menghadapi pimpinan yang tidak
rasional; Ditinggal oleh orang yang sangat kita
sayangi; Merindukan kedamaian; Kebosanan tingkat
dewa,….......
Kadang2 kita dapat juga extrakulikuler yang
menyenangkan: Malaikat penolong yang datang saat
terdesak; Rejeki muncrat tanpa diharap; Menemukan
sahabat sejati; Melihat indahnya cinta diantara
himpitan kehidupan; Keajaiban kecil senyummu;
Menikmati teh pagi penuh damai,..........
Ketika satu mata kuliah selesai, datang lagi mata
kuliah baru, yang sering tidak pernah kita duga
sebelumnya. Dan kita semua tidak pernah lulus
ataupun mendapat ijasah dari Kampus Kehidupan ini.
Selamat kuliah.....
Tetap semangat.... Santun ya.....

Selasa, 26 Maret 2013

Uh 2

1. Untuk apa ya pendapatan nasional
harus dihitung ?
2. Bagaimanakah pendapatan
perkapita Indonesia ? Coba cari
data di internet dan beri
penjelasan tentang pendapatmu!
3. Carilah perbandingan
perndapatan perkapita negara-
negara di ASEAN (Jangan lupa
cantumkan sumbernya), lalu
berikan analisanya !
4. Jelaskan hubungan pendapatan
nasional, jumlah penduduk, dan
pendapatan per kapita.
Jawaban :
Pendapatan nasional harus dihitung untuk :
· Mengetahui perkembangan
pendapatan dari tahun ke tahun
· Mengetahui struktur
perekonomian suatu negara,
apakah negara agraris atau
negara indurstri
· Mengetaahui kemajuan suatu
negara dalam mencapai
kemakmuran
Pendapatan Indonesai pada tahun 2011 mencapai
US$ 4,380
sudah termasuk kelompok negara yang
berpendapatan tinggi, Karena pendapatan
perkapita Indonesia diantara US$ 2,696 – US$
8,335. Meskipun masih dibawah negara berkembang
lainnya, negara Indonesia akan terus melakukan
pembangunan agar pendapatan perkapita Indonesia
bersaing dengan negara berkembang lainnya.
Analisis : dalam suatu negara pasti menghasilkan
pendapatan nasionalnya sendiri yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor, dan juga memiliki penduduk
yang menghasilkan pendapatan nasional itu juga.
Oleh sebab itu, pendapatan nasional dan penduduk
saling berkaitan. Sebagai contoh, dalam negara
Singapura memiliki pendapatan perkapita US$
57,238, disebabkan pendapatan nasionalnya yang
tinggi dengan penduduknya yang sedikit
menyebabkan pendapatan perkapita Singapura
tinggi. Sedangkan Myanmar memiliki pendapatan
perkapita US$1,246, disebabkan pendapatan
nasionalnya yang rendah dengan penduduknya
yang banyak menyebabkan pendapatan perkapita
Myanmar rendah.
Hubungan pendpatan nasional, jumlah penduduk
dan pendapatan perkapita :
· Jika pendapatan nasional
sebuah negara rendah, tetapi
jumlah penduduknya juga tinggi,
maka pendapatan perkapitanya
akan rendah.
· Jika pendapatan nasional
sebuah negara tinggi, tetapi
jumlah penduduknya sedikit,
maka pendapatan perkapitannya
akan tinggi.
· Jika pendapatan nasional
sebuah negara tinggi tetapi
jumlah penduduknya juga tinggi,
maka pendapatan nasionalnya
mungkin rendah
· Jika pendpatan nasional
sebuah negara rendah, tetapi
jumlah penduduk juga rendah,
maka pendapatan perkapitanya
mungkin tinggi.
Jadi dari pernyataan diatas,
tinggi rendahnya pendapatan
perkapita sebuah negara
dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan nasional dan jumlah
penduduk.

Jumat, 01 Februari 2013

Tugas ekonomi makro dan mikro

permasalahan ekonomi mikro
adalah masalah tersebut
berkaitan dengan bagian kecil suatu
perekonomian. Misalnya : persalahan pada
konsumen atau produsen
. Lima contoh bahasan ekonomi makro :
· Pertumbuhan ekonomi
· Kemiskinan
· Pengangguran
· Defisit anggaran
pemerintah
· Utang nasional
. Contoh negara berkembang :
· India, karena :
I. Tingkat
pendapatan per
kapitanya masih
rendah
II.
Tingkat
kesehatan masih
rendah
III.
Angka
pengangguran
yang tinggi
IV. Angka
pertumbuhan
penduduk tinggi
· Meksiko, karena:
I. Sistem
perekonomiannya
masih bergantung
dari luar
II.
Tingkat
pendapatan per
kapitanya masih
rendah
III.
Kesempatan kerja
yang minim
IV. Angka
pertumbuhan
penduduk tinggi
· Indonesia, karena:
I. Tingkat
pendidikan yang
masih rendah
II.
Tingkat
kesehatan masih
rendah
III.
Angka
pengangguran
yang tinggi
IV.
Tingkat
pendapatan per
kapitanya masih
rendah
V.
Kesempatan kerja
yang minim
VI.
Sistem
perekonomiannya
masih bergantung
dari luar
VII.
Angka
pertumbuhan
penduduk tinggi
. Contoh negara maju :
· Jerman , karena:
I.
Sebagian
penduduknya
bekerja pada
sector indrustri
dan jasa
II.
Sumber daya
manusia
berkualitas tinggi
III.
Sebagian besar
penduduknya
tinggal
diperkotaan
IV.
Tingkat
pendidikannya
tinggi, tidak ada
yang bta huruf
V. Angka
kelahiran dan
kematian relative
rendah.
· Prancis , karena:
I. Tingkat
pendapatan per
kapitanya tinggi
II.
Sebagian
penduduknya
bekerja pada
sector indrustri
dan jasa
III.
Angka kelahiran
dan kematian
relative rendah
IV. Angka
harapan hidupnya
diatas 67,5% per
tahun
V.
Sebagian besar
penduduknya
tinggal
diperkotaan
· Amerika Serikat, karena:
I. Tingkat
pendapatan per
kapitanya tinggi
II.
Sebagian
penduduknya
bekerja pada
sector indrustri
dan jasa
III.
Tingkat
pendidikannya
tinggi, tidak ada
yang bta huruf
IV.
Sumber daya
manusia
berkualitas tinggi
V.
Sebagian besar
penduduknya
tinggal
diperkotaan
VI. Angka
kelahiran dan
kematian relative
rendah
VII.
Angka harapan
hidupnya diatas
67,5% per tahun
. China masih tergolong negara
berkembang, dikarenakan negara china
yang tengah gencar gencarnya
menjalankan pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Dikarenakan
pembangunan itu masih tergolong rendah
sehingga pendapatan perkapita negara
china masih tergolong rendah yaitu
dibawah US$11.905.
. Ya, Indonesia memungkinkan menjadi
negara maju. Meski masih menjadi negara
berkembang, Indonesia terus
menjalankan pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Dimana juga Indonesia
mulai mengembangkan  berbagai usaha
produktif, sehingga pertumbuhan ekonomi
cukup berarti dan juga terciptanya
pembaharuan diberbagai sector kea rah
yang lebih produktif dan efisien. Maka
dari itu Indonesia sangat memungkinkan
menjadi negara maju.
. Ya, Indonesia telah memasuki arena
globalisasi. Contoh yang paling tampak
sekarang, sebagian masyarakat Indonesia
telah melupakan budaya Indonesian denga
mengganti budaya mereka menjadi baru.
Seperti : budaya korea.
. Karena, Indonesia yang tengah
menjalankan pembangunan untuk
mensejahterakan masyarakatnya dimana
negara itu juga belum mencapai maksimal
untuk melakukan itu disebabkan oleh
pendapatan yang masih dibawah rata
rata. Sebagai contoh : tenaga ahli yang
kurang, alat alat yang kurang memadai ,
dll. Dengan kekurangan itu Indonesia
berutang kepada negara lain untuk
menjalankan pembangun tersebut.

Sabtu, 08 Desember 2012

UH 4

1. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna, sebagai
berikut :

· Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-
masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga.
Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan
penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah
yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar
yang telah ada. Demikian pula konsumen secara
perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar
dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah
pembeliannya.

· Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis
(homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala
hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil
produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah
substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari
perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan
pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada
siapa yang menjual produk tersebut.

· Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai
kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak
turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli
dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh
kepada harga pasar, karena jumlah produk yang
ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat
diabaikan jika dibandingkan dengan total produk
yang terdapat di pasar.

· Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang
sempurna.
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang
lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga,
dan kuantitas barang yang sesungguhnya.
Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan
biaya yang besar (costless)
Contoh gambar persaingan sempurna :.

2. Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna
(monopoli), sebagai berikut :
· hanya ada 1 orang penjual
· terdapat banyak pembeli
· produk untuk pasar monopoli tidak
mempuanyibarang penganti yang dekat
· adanya hampatan untuk masuk ke dalam pasar
contoh gambar persaingan tidak sempurna(monopoli):
contoh lain dari pasar persaingan tidak
sempurna adalah monopolistik. Ciri ciri pasar
monopolistik, sebagai berikut :
· tedapat banyak produsen atau penjual
· jenis barang yang dipasarkan berbeda
· adanya kemampuan produsen untuk
mempengaruhi harga
· produsen lain mudah masuk ke pasar
· promosi penjualan harus aktif
contoh gambar persiangan pasar monopolistik :

3. Ciri-ciri pasar Oligopoli:
· Terdapat banyak pembeli di pasar

· Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang
menguasai pasar.

· Produk yang dijual bisa bersifat homogen dan
bisa juga berbeda, namun memenuhi standar
tertentu.

· Adanya saling tergantungan.
Kebijakan harga dan kuantitas produksi satu
produsen akan berpengaruh terhadap kebijakan
harga dan kuantitas produsen lain.

· Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa
pasar besar akan memainkan peranan untuk
menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam
pasar oligopoly tersebut.

· Penggunaan iklan sangat intensif.
Iklan salah satu senjata ampuh untuk perusahaan
oligopoli untuk bersasing dengan perusahaan yang
lain, karena dapat mengubah tingkah laku dan selera
konsumen.
Contoh dari pasar oligopoli :

.
4. Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari
pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja
dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui
penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-
pelaku yang dimaksud disini adalah pengusaha,
pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu
pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling
berhubungan.
Ciri-ciri pasar tenaga kerja, sebagai berikut :
· Ada tenaga kerja
· Ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja
· Ada kesepakatan antara pengusahaan dan
tenagag kerja untuk dapat bekerja sama

5. Pasar factor produksi adalah pasar yang
mempertemukan pencari factor produksi
(perusahaan) dengan pemilik factor produksi,
bisa berupa tenaga kerja, modal, sumber daya alam
dan keahlian.
Ciri ciri pasar factor produksi, sebagai berikut :
· Adanya perusahaan yang membutuhkan factor
produksi
· Adanya penyedia factor produksi
· Adanya kesepakatan antara perusahaan yang
membutuhkan factor produksi dengan yang memilki
factor produksi
· Permintaan dan penawaran dilakukan dalam
jumlah besar
· Jenis permintaan dengan penawaran sesuai
dengan produksi yang dihasilkan.





Kamis, 29 November 2012

uh 2


2. Ada. Jika dalam satu negara tidak ada sistem
maupun kegiatan ekonomi pastilah negara tersebut
akan selalu kekurangan kebutuhan/kepuasan untuk
masyarakatnya.
3. Peran peran pelaku ekonomi dalam 2 sektor, 3
sektor maupun 4 sektor sebagai berikut:
Peran RTk :
·       Memberikan faktor produksi pada
perusahaan
·       Menerima balas jasa atas pemberian faktor
produksi
·       Pembeliaan barang/jasa dari hasil RTP
·       Menabung ke lembaga keuangan(tabungan)
·       Membayar pajak kepada pemerintah
·       Mendapatkan subsidi dari pemerintah
·       Mengimpor barang dari masyarakat luar
negri
·       Membayar atas mengekspor barang dari
masyarakat luar negri
Peran RTP :
·       Menerima faktor produksi dar RTK
·       Memberikan balas jasa atas pemberian
factor produksi dari RTK
·       Menerima uang pembeliaan dari RTK yang
membeli barang/jasa
·       Memberikan barang/jasa produksi kepada
RTK
·       Menerima investasi dari penanam modal
·        Membayar pajak kepada pemerintah
·       Menerima uang(pengeluaran pemerintah)
dalam memneri barang/jasa
·       Memberikan barang/jasa kepada pemerintah
·       Mengekspor factor produksi maupun hasil
produksi kepada masyarakat luar negri
·       Menerima uang atas penjualan barang/jasa
dari masyarakat luar negri
Peran pemerintahan :
·       Menerima pajak individu dari RTK
·       Memberikan subsidi kepada RTK
·       Menerima pajak dari RTP
·       Membrikan uang(pengeluaran pemerintah)
dalam membeli barang/jasa dari RTP
·       Menerima barang/jasa dari RTP
Peran masyarakat luar negeri :
·       Mengimpor barang/jasa dari RTP
·       Membayar atas pembelian barang/jasa dari
RTP
·       Mengekspor barangjasa kepada RTK
·       Mendapatkan uang dari RTK
4.
Law of diminishing returns adalah sebuah hukum
dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi
input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal.
Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang
kita miliki melebihi kapasitas produksi dari
input, maka return (pendapatan) kita akan semakin
menurun.Terdapat tiga tingkat dalam teori ini,
yaitu fase increasing return (pendapatan yang
meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap
meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah
dan fase ketiga adalah diminishing returns.
Fase pertama adalah fase increasing returns.
Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai
sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki
kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika
kita menempatkan satu orang petani disana, kita
akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika
ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika
level petani sudah berada pada angka 7, output
akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu
juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus
meningkat.
Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan
10 petani berbeda. Secara logika kita bisa
melihat, misalnya saja para petani, ketika
semakin banyak yang terlibat, akan secara
psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa
bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang
mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan
tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika
petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2
dari teori ini.
Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika
sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit,
ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi.
Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul
pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana
tidak produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus
membayar lebih dari 10 petani, yang mana sawah
itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang
dilakukan oleh 10 petani.
Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih
untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan
semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak
jika diisi oleh lebih dari 10 orang, bisa jadi
mereka justru mencangkul kaki dari petani yang
lain, karena lahan nya sudah habis.
Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru
menurun jika angka buruh pada suatu pabrik
terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa
membayar para buruh, sehingga sampailah pada
keputusan untuk melakukan PHK.
5. Perluasan produksi bisa dilaksanakan dengan :
·       Ekstensifikasi yaitu menambah factor
produksinya. Contoh : menambah tenaga kerja
·       Intensifikasi yaitu meningkatkan
produktivitas factor produksi. Contoh :
penggunaan traktor untuk mengolah tanah
pertanian.
6. Kegiaatan produksi Primeradalah kegiatan yang
menghasilkan kegunaan dasar meliputi ekstraktif
dan agraris. Contoh : pertambangan, penangkapan
ikan dilaut dan pertanian.
Kegiatan produksi Sekunder adalah kegiatan yang
menghasilakan kegunaan bentuk meliputi bidang
produksi indrustri dan kerajinan.
Contoh : Telepon, bantal, bumbu masakan, dll
Kegiatan produksi Tersier adalah kegiatan yang
menghasilkan berbagai kegunaan (utility) meliputi
bidang perdagangan dan jasa. Contoh : toko
swalayan, angkutan, perhotelan, dll.
7. Teori nilai pasar: Nilai dari suatu barang
tergantung jumlah permintaan dan penawaran.
8. Teori nilai tenaga kerja oleh David Ricardo,
berbunyi “Nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan barang tersebut. Misalnya, jika
suatu barang dikerjakan oleh lima pekerja, maka
nilai suatu barang pun ditentukan oleh biaya
pekerja itu sendiri.
9. Teori lebih oleh Karl Mark, berbunyi “ Tenaga
kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi
pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai
tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.
Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar disebut
nilai lebih. Jadi suatu pengusaha itu harus
membayar upah pada pegawainya untuk mendapatkan
nilai pakai.
10. Hukum Gossen I : Jika kebutuhan dipenuhi
terus menerus sampai pada titik tertinggi, dan
lama kelamaan kenikmatan akan berkurang hingga
mencapai kepuasan.